Kamis, 23 Oktober 2014

Asuhan Keperawatan Komunitas



FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

1.      DATA UMUM

a.       Nama Kepala Keluarga           :Tn.A

b.      Umur                                       : 32 tahun                               
c.       Alamat dan telephon               : Jl. Limo Raya no 121 / -
d.      Pekerjaan Kepala Keluarga     : Buruh pabrik textile
e.       Pendidikan Kepala Keluarga : SLTA
f.       Tipe Keluarga                          : Nuclear Family
g.      Komposisi keluarga                 :


No
Nama
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir / Umur
Hubungan
Pendidikan
Pekerjaan
1.
Tn.A
Laki-laki
17 mei 1981
(32 tahun)
Kepala keluarga
LULUS SLTA
Buruh Pabrik
2.
Ny.B
Perempuan
25 agustus 1985(28 tahun)
Ibu rumah tangga
LULUS SMP
Pedagang keliling
3.
An. D
Laki-laki
12 mei 2006
(7 tahun )
Anak
SD (masih bersekolah)
Pelajar
4.
An. G
Perempuan
25 september 2008
 (5tahun)
Anak
Tk
Pelajar
5.
An.F
Laki-laki
10 maret 2011
(2 tahun)
Balita
Belum sekolah
-
h.      Genogram ( terdiri dalam 3 generasi ) :






                                              











Keterangan :
1.                    = laki-laki
2.                    = perempuan
3.                    = laki-laki meninggal
4.                    = perempuan meninggal
5.                               = menikah
6.                               = saudara
7.                     = tinggal dalam satu rumah
i.        Latar Belakang Budaya
Tn.A. berasal dari budaya jawa ( yogyakarta ) Ny.Y bersal dari budaya sumatra barat ( padang ) tetapi dalam keseharianya keluarga ini menggunakan bahasa indonesia.

j.        Identitas Religius
Kedua belah pihak keluarga ini mempunyai keyakinan agama islam , keseharianya Tn A. Aktif dalam pengajian mingguan , sedangakan Ny.B aktf dalam pengajian RT
k.      Status Ekonomi
Kurang dari cukup karena Tn A . hanya mendapatkan penghasilan sebulan RP. 600.000,- sedangkan Ny.B penghasilan dari berjualan Rp.150.000,-
l.        Aktifitas rekreasi waktu luang
Orang tua jarang mempunyai waktu luang untuk anak-anak nya, karena sibuk bekerja untuk mencukupi kebutuhan sandang dan pangan.
2.      RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a.       Tahap Perkembangan Saat Ini
Keluarga dengan anak usia sekolah
b.      Riwayat Keluarga Inti
Ny.B sering mengeluh batuk , kadang-kadang disertai dengan demam. Anak pertama mereka berumur 7 tahun ( An. D ) mempunyai ciri-ciri perawakan kurus dan tidak lincah, kebiasaan makan jarang dan terlihat pucat. Sedangkan anak nya yg kedua berumur 5 tahun ( An. G ) kurang terurus karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaanya , sedangkan anak yg ketiga berusia 2 tahun ( An. F ) masih menyusui dan sering dibawa Ny. B berjualan keliling kampung, saat ini kondisi anak ke tiga nya sedang sakit batuk pilek,
Kedua belah pihak keluarga tidak mempunyai riwayat kawin cerai.
c.      Riwayat Keluarga Sebelumnya
Kedua belah pihak keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan, riwayat pecandu narkoba, riwayat pemabuk.
3.      DATA LINGKUNGAN
a.       Karakteristik Rumah
Keluarga Tn.A tinggal dirumah kontrakan , berukuran 3x6 m2 , ventilasi dan pencahayaan rumah kurang , lantai rumah plester ,tangga rumah tidak ada, kebersihan rumah kurang dari bersih 
b.      Karakteristik Lingkungan
Lingkungan disekitar rumah Tn.A kotor, dan banyak polusi karena rumah berdekatan dengan pabrik textile.
4.      STRUKTUR KELUARGA
a.       Pola Komunikasi
Tn. A bermusyawarah, tapi kadang ia suka marah pada anaknya jika tidak patuh
Ny. B jarang berkomunikasi dengan anak-anak nya dikarenakan sibuk
b.      Struktur Kekuatan Keluarga
Kepala Keluarga berperan dalam pengambilan keputusan, walau pun kadang sering meminta persetujuan dari istri.
c.       Struktur Peran
Tn.A
Menjadi kepala keluarga,sebagai suami dan sebagai ayah, mencari nafkah.
Ny.B
Sebagai ibu rumah tangga dan sebagai istri tetapi juga  membantu Tn. A untuk mencari nafkah.
An.D
Sebagai anak,dan kaka bagi adik-adik nya.
An. G
Sebagai anak.
An . F
Sebagai anak.
d.      Struktur Nilai / Norma
Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya penyakitnya bisa di obati, dan penyakitnya tidak ada hubungannya dengan guna-guna.
5.      FUNGSI KELUARGA
a.       Fungsi Afektif
Tn. A sering menegur anaknya jika diperingatklan ibunya tidak mau, saling menghormati antar anggota keluarga,
b.      Fungsi Sosialisasi
Dalam keluarga terjalin hubungan yang harmonis, walaupun kadang kala ada sedikit masalah dikarenakan masalah keuangan, sedangkan hubungan dengan masyarakat sekitarnya cukup harmonis
c.       Fungsi Reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Tetapi Ny. B tidak mengikuti KB. Jumlah anak 3 orang, 1 wanita dan 2 laki-laki, jarak anak pertama dan kedua 2 tahun, jarak anak kedua dan ketiga 3 tahun..
d.      Fungsi Ekonomi
Keluarga kurang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,dibuktikan dengan kedua anak Tn. A yaitu An. D dan An. G yang menderita kurang gizi.
e.       Fungsi Perawatan Keluarga
-          Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan :
Keluarga tidak mengetahui tentang penyakit yang dialami oleh keluarga itu sendiri, dan Ny. B menganggap kondisi anaknya baik-baik saja
-          Kemampuan mengambi keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :
Keluarga tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuk anaknya karena keterbatasan pengetahuan.
-          Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Bila ada anggota keluarga yang sakit biasa dibelikan obat di warung saja.
-          Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Keluarga tinggal di kontrakan berukuran 3x6 m2 dengan ventilasi dan pencahayaan yang kurang sehingga lingkungan kurang sehat
-          Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan belum baik dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kurangnya perekonomian
6.      STRESS DAN KOPPING KELUARGA
Kondisi Stress dan Kopping Keluarga
1.      Stresor jangka pendek dan panjang
Tn. A mengatakan mempunyai masalah terhadap keuangannya yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari
Ny. B mengatakan tidak ada masalah yang membebaninya sekarang tentang keadaan anak-anaknya
An. D terlihat perawakan kurus dan tidak lincah, kebiasaan makan jarang dan terlihat pucat.
An. F mengalami batuk pilek dan sedikit demam
2.      Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga hanya mengatasi dengan memenuhi kebutuhan gizi semampunya dengan kondisi ekonomi yang minimal.
3.      Strategi koping yang digunakan
Ny. B membantu mengatasi keuangan keluarga dengan ikut bekerja sebagai penjual makanan ringan
PEMERIKSAAN FISIK
An.D ( 7 tahun )
TD    : 120/80 mmHg
RR    : 20x/menit

Suhu : 37oC
Nadi  : 80x/menit
1.      Kepala
·         Rambut lurus, agak jarang, warna pirang, kulit kepala bersih
·         Mata simetris, konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata tidak tinggi.
·         Hidung simetris, tidak ada sekret, tidak ada pembesaran polip, tidak ada nyeri tekan
·         Gigi lengkap
·         Telinga simetris, bersih, tidak ada nyeri tekan
2.      Leher
·         Tidak ada nodul, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
3.      Dada
·         Bentuk, simetris, tidak ada nodul, tidak ada nyeri tekan, perkusi terdengar resonan pada paru, dan redup pada jantung. Auskultasi terdengar vesikuler
4.      Abdomen
·         Tidak ada ascites, peristaltik terdengar 10 x/mnt, perkusi terdengar redup, tidak  kembung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limpa
5.      Ekstremitas
·         Simetris, lengkap, tidak ada nyeri , tidak ada edema
Kebutuhan Biologis An D ( pola nutrisi )
Frekwensi makan biasanya 2 x sehari, kadang- kadang 1x sehari sekali, dengan waktu yg tidak menentu, porsi makan sedikit,  makan  habis, makan biasa dengan nasi, lauk satu macam ( tahu, tempe, (telur), kadang kala dengan sayur seadanya









Pondok Labu, 5 Juni 2013
            Perawat


     (………………..)





























Analisa Data

No.
Data
Masalah
Etiologi
1.
Ds :
·         Ibu B mengatakan An.F sakit batuk, pilek
Data tambahan :
·         Ibu mengatakan anaknya terdengar suara seperti mengorok.
·         Ibu B mengatakan An.F nafasnya cepat seperti sesak nafas.
·         Ibu B mengatakan An.F mengeluarakan banyak secret.
·         Ibu B mengatakan An.F sering bersin.
·         Ibu mengatakan anak f suaranya bindeng/berdengung
Do :
·         An.F terlihat RR 45 x/menit

Data tambahan :
·         An.F terlihat pucat
·         An.F terlihat sering batuk
·         An.F terlihat nafas tidak teratur
·         An.F terlihat gelisah
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga TnA khususnya An.F (2 tahun)

KMK mengenal masalah kesehatan keluarga dengan penyakit ISPA.
2.
Ds:
·         Ibu mengatakan anak f sedikit demam
Data tambahan :
·         Ibu mengatakan anak f banyak berkeringat.
Ibu mengatakan anak f gelisah



Masalah : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga Tn.A khususnya An.F (2 tahun)
Kriteria
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
Sifat masalah
Skala :
Aktual : 3

1



Sifat masalah adalah aktual bila hal ini tidak segera diatasi maka akan mengakibatkan komplikasi lanjut seperti sinusitis, epitaksis, bronkhitis, broncho pneomoinia
Kemungkinan masalah untuk dirubah
skala:
Sebagian : 1

2

Kemungkinan masalah untuk dirubah adalah tidak dapat, hal ini dapat dilihat dari keluarga  yang mengatakan bahwa an.F tidak mengalami penyakit apa-apa karena keluarga tidak memahami tentang proses penyakit pada an.F, untuk mengatasi penyakit an.F keluarga tidak ada usaha untuk mengobati an.F karena kesibukan orangtua untuk menghidupi keluarganya, sedangkan dilihat dari perawatannya keluarga belum melakukan apa-apa untuk an.F, namun masyarakat disekitar rumah Tn.A mau saling membantu tetapi mereka juga mempunyai kesibukan masing-masing pada keluarganya.
Potensi masalah untuk dicegah
Skala:
Cukup : 2

1

Potensial masalah untuk dicegah adalah rendah, hal ini dapat dilihat dari penyakit  an.F yang belum terlalu parah dan penyakit an.F baru berlangsung sekitar 1 minggu, tetapi keluarganya belum melakukan pengobatan apapun dikarenakan kesibukan orangtua dan minimnya ekonomi keluarga.


Menonjolkan masalah
Skala:
Masalah tidak dirasakan : 0

1

Menonjolnya masalah adalah masalah tidak dirasakan, keluarga mengatakan masalah penyakit an.F dikatakan baik-baik saja sehingga keluarga tidak terlalu memperdulikan penyakit an.F
Total :






INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
EVALUASI
INTERVENSI
TUM
TUK
KRITERIA
STANDAR
1.      Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Tn. A khususnya An. F  b.d KMK mengenal masalah kesehatan anggota keluarga dengan penyakit ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Setelah dilakukan pertemuan selama 3 kali, diharapkan keluarga Tn.A mampu mengenal masalah kesehatan anggota keluarga dengan masalah ISPA
1.      Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit, keluarga mampu mengenal masalah dan
mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita ISPA
Dengan cara :



1.1.Menyebutkan pengertian ISPA
Respon verbal








ISPA adalah infeksi pernafasan akut yang ditandai dengan batuk pilek
-          Diskusikan bersama keluarga pengertian ISPA dengan menggunakan lembar balik.
-          Tanyakan kembali kepada keluarga tentang pengertian ISPA
-          Berikan reinforcement positif atas jawaban yang tepat.
                   
1.2.Menyebutkan 2 dari 4 penyebab ISPA
Respon verbal
Penyebab ISPA adalah :
-         Tertular penderita batuk\
-         Belum imunisasi lengkap
-         Kurang gizi.
-         Lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat.
-          Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab ISPA dengan menggunakan lembar balik.
-          Motivasi keluarga untuk menyebutkan penyebab ISPA.
-          Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
1.3.Menyebutkan 3 dari 5 tanda-tanda ISPA
Respon verbal
Tanda – tanda ISPA adalah :
-         Batuk
-         Pilek
-         Demam
-         Nafas cepat
-         Nafas sesak/adanya tarikan dinding dada.
-          Diskusi dengan keluarga tentang tanda-tanda ISPA
-          Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembai tanda-tanda ISPA.
-          Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.

1.4.Menyebutkan 3 dari 5 cara mencegah ISPA

Respon verbal
Cara mencegah ISPA adalah :
-         Jauhkan anak dari penderita batuk.
-         Imunisasi lengkap
-         Berikan makanan bergizi setiap hari.
-         Berikan ASI sampai usia 2 th
-         Jagalah kebersihan tubuh, makanan serta lingkungan
-          Dorong keluarga untuk menyebutkan pencegahan ISPA
-          Berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga cara mencegah ISPA.
1.5.Mengidentifikasi masalah ISPA yang terjadi pada anggota keluarga.
Respon verbal
Kondisi An. F mengalami ISPA :
-         Batuk pilek sudah 2 hari,
-         Tampak sesak nafas dengan frekuensi nafas cepat.
-         Suara An. F terdengar parau seperti ada banyak lendir pada hidung
-          bantu keluarga membandingkan apa yang telah dijelaskan dengan kondisi An. F
-          Motivasi keluarga untuk mengidentifikasi masalah yang timbul pada anggota keluarga (An. F)
-          Bantu keluarga menyimpulkan masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga.
-          Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
1.6.Menyebutkan 1 dari 4 akibat lanjut tidak diobatinya ISPA.
Respon verbal
Akibat lanjut tidak diobatinya ISPA adalah :
-         Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
-         Bronchitis
-         TBC
-         Bronchopneumonia

-          Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila ISPA tidak diobati dengan menggunakan lembar balik.
-          Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari ISPA yang tidak diobati.
-          Berikan reinforcement positif atas jawaban keluarga yang tepat.
1.7.Memutuskan untuk merawat An. F dengan ISPA
Respon verbal
Keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA.
-          Diskusikan bersama keluarga untuk merawat anggotanya yang menderita penyakit ISPA
-          Berikan reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk merawat anggotanya yang menderita penyakit ISPA

2.      Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 45 menit,  keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita penyakit ISPA
Dengan Cara :



2.1.Menyebutkan 5 dari 8 cara perawatan keluarga ISPA di rumah
Respon verbal
Cara perawatan keluarga ISPA di rumah adalah:
-         Jika panas diberikan obat penurun panas sesuai aturan dokter.
-         Lakukan kompres air hangat jika anak panas.
-         Jika batuk berikan obat tradisional campuran antara jeruk nipis dan kecap/madu dengan perbandingan 1 : 1
-         Jika hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan kain yang bersih
-         Selama anak dirawat dirumah tetap berikan ASI dan makanan bila muntah, usahakan beri makan sedikit tapi sering.
-         Lalu beri minum lebih banyak dari biasanya.
-         Jangan pakai selimut / pakaian tebal selama badan anak masih panas.
-         Awasi tanda penyakit bertambah parah anak tidak mau minum, nafas cepat dan sesak.
-          Diskusikan dengan keluarga tentang pencegahan ISPA
-          Motivasi keluarga untuk menyebutkan pencegahan ISPA
-          Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
2.2.Melakukan kompres air hangat
Psikomotor
Keluarga dapat mendemonstrasikan cara melakukan kompres air hangat.
Dengan cara : campurkan air hangat dengan perbandingan air biasa sampai hangat kuku



-          Demonstrasikan kepada keluarga cara melakukan kompres air hangat.
-          Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mencoba melakukan kompres air hangat.
-          Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
-          Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukan.
2.3.Membuat obat tradisional untuk meringankan batuk
Psikomotor
Keluarga dapat mendomenstrasikan cara membuat obat tradisional seperti jeruk nipis 1 sendok teh dan kecap/madu 1 sendok.
-          Demonstrasikan pada keluarga cara membuat obat tradisional.
-          Berikan kesempatan keluarga untuk membuat obat tradisional.
-          Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
-          Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika anak batuk pilek,
2.4.Membersihkan hidung yang tersumbat karena pilek
Psikomotor
Keluarga dapat mendemonstrasikan dan membersihkan hidung yang tersumbat karena pilek.
Dengan cara:
Menggunakan cotton bud
-          Demonstrasikan kepada keluarga cara membersihkan hidung yang tersumbat.
-          Beri kesempatan keluarga untuk mencoba.
-          Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
-          Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika hidung anaknya tersumbat karena pilek.

3.      Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit, keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah ISPA dan memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Dengan cara :



3.1.Menyebutkan 2 dari 3 cara-cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah ISPA
Respon verbal
Cara-cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah ISPA adalah :
-         Ventilasi yang cukup
-         Lingkungan yang bersih
-         Tidak berdekatan dengan kondisi yang kotor seperti dekat dengan kandang burung dll.
-          Jelaskan lingkungan yang dapat mencegah ISPA.
-          Motivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan,
-          Berikan reinforcement positif atas jawaban keluarga.
3.2.Melakukan modifikasi lingkungan yang tepat bagi anak.
Respon afektif

Respon psikomotor
Pada kunjungan tidak terencana melakukan tindakan modifikasi lingkungan.
-         Menggunakan ventilasi yang cukup agar kondisi didalam rumah tidak lembab.
-         Menciptakan lingkungan yang bersih.
-          Observasi lingkungan rumah pada kunjungan dengan terencana.
-          Diskusikan dengan keluarga hal positif yang sudah dilakukan keluarga.
-          Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan.
3.3.Menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan.
Respon verbal
Manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan :
-         Mendapatkan pelayanan kesehatan
-         Mendapatkan pendidikan kesehatan tentang ISPA.
-          Informasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan cara-cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah ISPA yang dapat diperoleh keluarga di klinik/balai pengobatan Puskesmas.
-          Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi.
-          Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai.
3.4.Memanfaatkan pelayanan
kesehatan dalam merawat kurang gizi.
Respon afektif

Respon
psikomotor
-         Keluarga membawa anggota keluarga dengan ISPA apabila kondisi : sesak nafas, nafas cepat dan kondisi bertambah parah.
-         Adanya kartu berobat

-          Motivasi keluarga untuk membawa anak apabila kondisinya tidak dapat ditangani dirumah.
-          Temani keluarga ke klinik / balai pengobatan bila diperlukan.
-          Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai.
IMPLEMENTASI

No.
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
1.
1
Tanggal 18 juni 2013 jam 10.00 – 11.00
-          Mengucapkan salam
-          Memvalidasi keadaan keluarga
-          Mengingatkan kontrak
-          Menjelaskan tujuan

TUK 1
1.1.1.  Mendiskusiakan bersama keluarga tentang pengertian ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang ditandai dengan batuk pilek.
1.1.2.  Menanyakan kembali pada keluarga tentang pengertian ISPA
1.2.1.  Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab ISPA yaitu, tertular penderita batuk, imunisasi belum lengkap, kurang gizi, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, memotifasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab ISPA
1.2.2.  Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab ISPA
1.3.1.  Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi penyebab ISPA pada anak.
1.4.1.  Mendiskusikan bersama keluarga mengenai tanda-tanda ISPA yaitu batuk, pilek, demam, nafas cepat,
2 bulan : 60 x atau lebih / menit
2 bulan – 1 tahun : 50x atau lebih / menit
1 – 5 tahun : 40 x atau lebih/menit nafas sesak atau tarikan dinding dada
1.5.1.  Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi tanda-tanda ISPA pada anak.
1.6.1.  Membantu keluarga membandingkan apa yang telah dijelaskan dMengan kondisi anak.
1.6.2.  Memotifasi keluarga untuk mengidentifikasi masalah yang timbul pada anak
1.6.3.  Bersama keluarga menyimpulkan masalah yang dihadapi dalam keluarga .
1.6.4.  Memberikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

S :
-          Keluarga menjawab salam
-          Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah tidak batuk pilek.
-          Ibu menyetujui pertemuan saat ini selama 45 menit tentang batuk pilek.
-          Ibu menyebutkan pengertian ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang ditandai dengan batuk pilek .
-          Ibu mengatakan penyebab ISPA adalah tertular penderita batuk , imunisasi tidak lengkap , kurang gizi , lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat .
-          Ibu mengatakan penyebab ISPA pada anaknya adalah imunisasi belum lengkap, tertular penderita batuk , (Karena anaknya suka digendong oleh banyak orang dan keluarga tidak enak melarang anaknya digendong orang lain walau orang tersebut sedang batuk , makanan yang tidak sesuai, sebelum diberi penjelasan anak tidak diberikan lauk , dan hanya makan nasi dan sayuran )
-          Ibu mengatakan bahwa tanda-tanda ISPA adalah batuk , pilek , demam, nafas cepat , dan nafas sesak.
-          Ibu mengatakan bahwa tanda-tanda ISPA yang sering terjadi pada anaknya adalah batuk pilek , dan apabila demam akan diberikan obat penurun panas .
-          Ibu mengatakan setelah dijelaskan jadi menambah ilmu tentang batuk pilek yang terjal pada anaknya
O:
-          Ibu kooperatif dan aktif saat dijelaskan .
-           keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan


A:
-          Ibu dapat menyebutkan pengertian ISPA penyebab ISPA dan tanda-tanda ISPA
-          Ibu dapat mengidentifikasi penyebab dan tanda-tanda ISPA yang terjadi pada anaknya .
-          Ibu dapat menyimpulakan ankanya sering menderita ISPA .
P :
-          Lanjutkan ke TUK berikutnya .


TUK 2
2.1.1.  Menjelaskan kepada keluarga akibat lanjut apabila ISPA tidak diobati yaitu gangguan pertumbuhan dan perkembangan, kematian
2.1.2.  Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari ISPA
2.2.1.  Mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang keinginan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA
2.2.2.  Memberikan reinforcement positif atas jawaban keluarga dan keputusan untuk merawat keluarga dengan ISPA
S :
-          Ibu mengatakan akibat bila tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian
-          Ibu mengatakan akan merawat anaknya bila batuk pilek sesuai dengan anjuran dan merasa kasihan bila anaknya batuk pilek serta rewel
O :
-          Keluarga mendengar penjelasan yang diberikan
-          Ibu kooperatif dan aktif saat diskusi
A :
-          Ibu dapat menyebutkan akibat lanjut bila ISPA tidak diobati.
-          Ibu memutuskan untuk merawat anak bila batuk pilek bersama keluarga
P :
-          Lanjutkan ke TUK berikutnya





TUK 3
3.3.1.  Mendiskusikan dengan keluarga tentang pencegahan ISPA : jauhkan anak dari penderita batuk, imunisasi lengkap, berikan makanan bergizi setiap hari, berikan ASI sampai usia 2 tahun dan jagalah kebersihan lingkungan, makan dan tubuh.
3.3.2.  Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali pencegahan ISPA
3.3.3.  Menjelaskan cara perawatan ISPA yaitu jika panas diberikan obat penurun panas sesuai aturan dokter / kompres dingin, jika batuk berikan obat tradisional campuran antara jeruk nipis dan kecap manis atau madu dengan perbandingan 1/1, jika hidung tersumbat bersihkan lubang hidung dengan kain bersih, selama anak dirawat dirumah tetap diberikan ASI dan makan sedikit tapi sering, minum lebih banyak dari biasanya, jangan pakaikan selimut selama anak masih panas, awasi tanda penyakit bertambah parah yaitu :anak tidak mau makan atau minum, nafas sesak dan cepat, membawa anak bila bertambah parah ke klinik atau puskesmas.
3.3.4.  Memotivasi keluarga untuk menyebutkn kembali cara perawatan ISPA
3.3.5.  Memberikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga menjelaskan cara pencegahan dan cara perawatan ISPA
S :
-          Ibu mengatakan cara mencegah ISPA yaitu dengan menjauhkan anak dengan penderita batuk, imunisasi lengkap, ASI tetap diberikan, makanan yang bergizi serta lingkungan rumah harus bersih.
-          Ibu mengetakan akan mencoba menjauhkan anak dari penderita batuk.
-          Ibu mengatakan cara perawatan ISPA dirumah dengan memberikan obat panas sesuai resep atau kompres dingin.
-          Ibu mengatakan bila anak batuk bisa diberikan obat tradisional campuran antara jeruk nipis dan kecap manis atau madu dengan perbandingan 1/1.
-          Ibu mengatakan jika anak pilek hidung dibersihkan lubang hidung dengan kain bersih
-          Ibu mengatakan selama anak dirawat di rumah ASI tetap diberikan , makan sedikit tapi sering , minum banyak dan jangan memakai selimut bila anak panas.
-          Ibu mengatakan bila anaknya panas selama ini selalu diberikan selimut agar berkeringat, tetapi setelah dijelaskan akan mengubah hal tersebut.
-          Ibu mengatakan membawa anaknya apabila anaknya sesak dan tidak mau makan/minum ke klinik atau dokter.
O :
-          Ibu mendengarkan saat dijelaskan tentang pencegahan dan perawatan anak dengan ISPA
A :
-          Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan ISPA
-          Keluarga mampu menjelaskan cara pencegahan ISPA
P :
-          Lanjutkan ke TUK berikutnya


TUK 4
4.4.1.  Mendemonstrasikan cara membuat obat tradisional
4.4.2.  Memberikan kesempatan keluarga untuk mencoba membuat obat tradisional dengan perbandingan jeruk nipis : kecap manis = 1:1
4.4.3.  Memberikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga
4.4.4.  Memastikan keluarga untuk melakukan tindakan yang diajarkan jika anak batuk pilek
S :
-          Ibu mengatakan pernah mencoba pembuatan obat tradisional pada anak pertama namun perbandingannya tidak tahu antara jeruk nipis dan kecapnya
-          Ibu mengatakan akan memberikan obat tradisional bila anaknya batuk.
O :
-          Ibu mendemonstrasikan pembuatan obat tradisional pelega tenggorokan
A :
-          Ibu mampu mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional pelega tenggorokan
P :
-          Ingatkan kembali hal-hal yang telah dilakukan
-          Memotivasi keluarga untuk terus melakukan dalam merawat anak dengan ISPA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar